Tuesday 2 September 2014

MODUL BIOLOGI PRAKTIKUM

MODUL BIOLOGI

Mengamati Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
A.      Dasar Teori
Sel hewan memiliki kemiripan dengan sel manusia. Bahkan, ada pula yang mengatakan jika keduanya sama. Karena itu, struktur sel hewan dapat diwakili pengamatannya melalui sel manusia. Sedangkan sel tumbuhan dapat dilakukan pengamatan melalui sel bawang
merah.
Di dalam sel, terdapat tiga bagian sel, meliputi membran sel, sitoplasma, dan organel-organel penyusun sel. Organel sel bisa dilakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop elektron. Kemudian, yang perlu ditekankan bahwa sel hewan memiliki struktur berbeda dengan sel tumbuhan.
B.      Tujuan
1.      Mengetahui bagian-bagian sel hewan.
2.      Mengetahui bagian-bagian sel tumbuhan.
C.      Alat dan Bahan
1.      Pengamatan sel hewan/sel tumbuhan.
a.      Mikroskop cahaya
b.      Gelas objek
c.       Kaca penutup
d.      Penjepit
e.      Tusuk gigi bersih
f.        Larutan metilen biru
g.      Jaringan epitel atau lendir rongga mulut
h.      Air
2.      Pengamatan sel tumbuhan
a.      Mikrooskop cahaya dan perlengkapannya
b.      Pisau kecil atau cutter
c.       Pipet tetes
d.      Penjepit
e.      Kertas penyaring atau tisu
f.        Satu buah bawang merah
g.      Larutan yodium atau obat merah
h.      Air
D.     Langkah Percobaan
1.      Pengamatan sel hewan/sel manusia
a.      Goreskan tusuk gigi tumpul pada permukaan dalam rongga mulut kalian.
b.      Oleskan lendir atau goresan tersebut pada gelas objek. Kemudian, tetesi dengan metilen biru dan sedikit air. Selanjutnya, tutup dengan kaca penutup.
c.       Lakukan pengamatan terhadap preparat di bawah mikroskop. Awali dengan perbesaran lensa lemah hingga lensa kuat.
d.      Gambarlah bentuk sel dan bagian-bagian sel dari hasil pengamatan kalian pada kertas.
2.      Pengamatan sel hewan
a.      Irislah bawang merah secara vertikal.
b.      Dengan kuku, ambilah selapis tipis lapisan epidermis sebelah dalam.
c.       Letakkan lapisan epidermis tersebut pada kaca benda, kemudian tetesi dengan air.
d.      Setelah itu, tetesi sedikit larutan yodium dan tutup dengan kaca penutup.
e.      Bersihkan larutan yodium yang berlebih dengan kertas tisu.
f.        Dengan mikroskop, amati preparat tersebut melalui pembesaran lensa lemah hingga pembesaran lensa kuat.
g.      Gambarlah hasil pengamatan kalian dan beri keterangan.
E.      Pembahasan
1.      Sebutkan bagian-bagian sel hewan.
2.      Sebutkan bagaian-bagian sel tumbuhan.
3.      Apakah perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan dari strukturnya?
Mengamati Terjadinya Difusi Larutan
A.      Dasar Teori
Difusi adalah salah satu transportasi zat pasif dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke tempat berkonsentrasi rendah hingga setimbang. Zat ini akan berdifusi sesuai dengan gradien konsentrasinya.
Proses terjadinya difusi tidak memerlukan energi. Selain itu, difusi juga tidak melalui membran plasma. Proses ini terjadi dengan cara zat melewati saluran protein dan juga diikat melalui protein pembawa.
B.      Tujuan
Memahami proses terjadinya difusi suatu zat.
C.      Alat dan Bahan
1.      Gelas beker
2.      Larutan yodium atau obat merah; sirup; gula merah
3.      Air
D.     Langkah percobaan
1.      Ambil gelas beker, kemudian isilah dengan air.
2.      Masukkan larutan yodium/sirup/gula ke dalam gelas beker.
3.      Diamkan airnya dan jangan digoyang-goyang. Amati proses pelarutan yodium/sirup/gula di dalam gelas beker. Setelah 15 menit, amati pula warna air dalam gelas beker.
4.      Catat hasil pengamatan paa tabel.
5.      Kembalikan peralatan dan bahan yang ada bersih seperti sedian kala.
E.      Pembahasan
1.      Apakah proses difusi larutan terjadi pada gelas beker?
2.      Setelah 35 menit, adakah perubahan warna pada gelas beker?
3.      Ada molekul yodium/gula/sirup dan air, molekul manakah yang bergerak?
4.      Tulis hasil pengamatan kalian dan presentasikan di depan Bapak/Ibu Guru.
Mengamati Transpor Zat secara Osmosis
A.      Dasar Teori
Osmosis adalah perpindahan pelarut air melalui membran selektif permeable, dari konsentrasi air pelarut yang tinggi ke konsentrasi pelarut yang rendah.
Larutan dengan zat pelarut yang berkonsentrasi tinggi tentu saja memiliki konsentrasi zat terlarut rendah. Larutan yang bersifat demikian disebut hipotonik (hipo artinya kurang). Kemudian, larutan dengan zat pelarut yang konsentrasinya rendah memiliki konsentrasi zat terlarut tinggi. Kondisi demikian dinamakan hipertonik (hiper berarti lebih). Sedangkan, zat pelarut dan zat terlarut dapat memiliki konsentrasi yang sama dalam satu larutan. Keadaan seperti ini disebut isotonik (iso berarti sama).
B.      Tujuan
Mengetahui proses terjadinya osmosis.
C.      Alat dan Bahan
1.      Gelas beker dua buah
2.      Pisau
3.      Jarum pentul
4.      Umbi kentang dua buah
5.      Larutan gliserin pekat
6.      Air
D.     Langkah Percobaan
1.      Kupas kulit kentang hingga bersih
2.      Potong kentang pada bagian bawahnya secara merata sehingga bila diletakkan pada tempat datar dapat berdiri.
3.      Buatlah sumuran pada kedua kentang dengan ukuran sepertiga dari tinggi kentang.
4.      Isi sumuran pada kentang pertama dengan gliserin, sedangkan sumuran kentang kedua diisi dengan air.
5.      Berilah tanda pada kedua kentang dengan menggunakan jarum pentul tepat pada permukaan atas gliserin dan air. Caranya, tusukkan jarum pentul pada kentang (kepala jarum pentul pada bagian luar kentang, sementara mata jarum melintang tepat pada batas atas gliserin).
6.      Masukkan masing-masing kentang ke dalam gelas beker yang berisi air.
7.      Setelah 45 menit, amati perubahan permukaan gliserin di sumuran pada gelas beker pertama. Kemudian, amati pula perubahan permukaan air yang berada pada sumuran kentang kedua.
8.      Tulis hasil pengamatan tersebut pada tabel berikut.
Setelah 45 menit
Kentang yang diisi gliserin
Kentang diisi air
Batas gliserin awal yang ditandai dengan jarum pentul, setelah 45 menit melebihi batas.
Batas air awal yang ditandai dengan jarum pentul, setelah 45 menit tidak melebihi batas.






E.      Pembahasan
1.      Apakah tinggi permukaan gliserin pada sumuran kentang pertama mengalami perubahan?
2.      Apakah tinggi permukaan air pada sumuran kentang keduan mengalami perubahan?

3.      Analisalah peristiwa yang terjadi pada gelas beker pertama.

No comments:

Post a Comment